Jakarta, 3 Juli 2025 — Siapa sosok yang akan mewakili Indonesia sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) untuk Amerika Serikat masih menjadi tanda tanya. Namun, Ketua DPR RI Puan Maharani memastikan bahwa nama yang kini sedang diajukan ke parlemen merupakan figur yang terbaik dari yang tersedia, dan dinilai layak membawa nama Indonesia di panggung diplomasi Washington DC.
Pernyataan tersebut disampaikan Puan kepada awak media di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen Senayan, setelah dikonfirmasi soal surat presiden (surpres) terkait usulan calon duta besar RI untuk Amerika Serikat.
“Kami di DPR menerima suratnya. Dan saya bisa sampaikan, nama yang diusulkan merupakan pilihan terbaik yang dimiliki pemerintah saat ini,” ujar Puan, sambil mengisyaratkan bahwa proses uji kelayakan akan dilakukan sesuai prosedur yang berlaku di Komisi I DPR RI.
Meskipun Puan belum secara eksplisit menyebut siapa nama yang dimaksud, berbagai spekulasi politik telah bermunculan. Mengingat strategisnya posisi Dubes RI untuk AS—yang merupakan salah satu mitra dagang, pertahanan, dan teknologi terbesar Indonesia—penunjukan ini diyakini sebagai sinyal arah baru diplomasi Indonesia di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Diketahui, posisi Dubes RI di AS terakhir kali dijabat oleh Rosan Roeslani, yang kini telah kembali ke tanah air dan menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi. Kekosongan jabatan tersebut menjadi perhatian banyak kalangan, karena hubungan bilateral RI-AS membutuhkan keterwakilan diplomatik yang aktif, khususnya di tengah dinamika global seperti krisis iklim, geopolitik Indo-Pasifik, dan kerja sama pertahanan.
“Tentu kami akan memproses sesuai mekanisme DPR. Tapi saya yakin, Presiden Prabowo telah mempertimbangkan dengan matang—baik dari sisi kapasitas, pengalaman, dan kecakapan diplomasi,” tambah Puan.
Sumber internal menyebutkan, calon yang diajukan merupakan figur sipil yang memiliki rekam jejak kuat di bidang hubungan luar negeri dan jaringan internasional yang solid. Namun, belum ada konfirmasi resmi dari Istana.
Sementara itu, Komisi I DPR RI dalam waktu dekat akan menjadwalkan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap calon dubes tersebut. Jika disetujui, maka ia akan segera dilantik dan bertugas di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington DC, menyusul berbagai agenda bilateral yang menanti, termasuk KTT ASEAN-AS, negosiasi perdagangan digital, dan forum energi bersih.
Penunjukan ini tidak hanya menjadi pertaruhan personal sang calon dubes, tetapi juga menjadi momen penentu arah kebijakan luar negeri Indonesia di bawah kepemimpinan baru. Apakah Indonesia akan lebih aktif mendorong kemitraan strategis atau memilih pendekatan diplomasi non-konfrontatif, sosok Dubes RI untuk AS akan menjadi wajah pertama yang menyampaikan pesan-pesan itu kepada dunia.