dipressx.com – Menjelang perayaan HUT RI ke-80, media sosial diguncang seruan tak biasa: mengibarkan bendera bajak laut dari anime legendaris One Piece. Aksi ini disebut sebagai simbol protes terhadap kondisi bangsa, namun menuai respons keras dari pemerintah dan parlemen.
Bendera berlatar hitam dengan tengkorak tersenyum ber-topi jerami—ikon kelompok bajak laut Monkey D. Luffy—tiba-tiba menjelma jadi bendera protes paling viral tahun ini. Dari kota hingga pelosok desa, bahkan di spot wisata, simbol yang awalnya fiksi itu kini melambai nyata.
Pemerintah menyebut gerakan ini provokatif dan berpotensi memecah belah bangsa, bahkan menudingnya sebagai “tindakan makar”. Namun bagi para nakama—sebutan fans One Piece—bendera itu adalah lambang kebebasan sipil, kritik sosial, sekaligus sindiran halus pada kekuasaan.
“Bendera ini melambangkan bahwa kami mencintai negeri ini, tapi tak sepenuhnya setuju dengan sistemnya,” kata Ali Maulana, Ketua Komunitas One Piece Jayapura. Ia bahkan membandingkan perilaku segelintir pejabat dengan sosok Tenryuubito dalam One Piece—arogan, berkuasa, dan membuat rakyat menderita.
Fenomena ini disebut lembaga pemantau media sosial sebagai gerakan organik. Data Drone Emprit dan Evello mengungkap percakapan soal bendera One Piece melonjak sejak 26 Juli 2025, didominasi nada kekecewaan, sindiran politik, dan tuntutan kebebasan berekspresi.
Menariknya, gerakan serupa ternyata sudah ada sebelum Juli 2025, namun dulu hanya sekadar tren fandom tanpa muatan politik. Kini, momen menjelang kemerdekaan membuatnya bertransformasi menjadi metafora perlawanan yang sulit diabaikan.
Pertanyaannya, apakah bendera ini hanya “main-main” budaya pop atau akan dianggap sebagai simbol makar di mata hukum? Pemerintah sudah memberi peringatan, sementara netizen bersiap membanjiri dunia nyata dan maya dengan Topi Jerami di tanggal 17 Agustus nanti.
Satu hal pasti: perayaan kemerdekaan tahun ini tak lagi hanya soal merah putih—ada bendera bajak laut yang siap ikut berkibar, entah sebagai peringatan… atau pertanda gelombang perlawanan baru.
